Monday, February 13, 2012

PT Sonokeling Buana Merusak Hutan Buol


BUOL – Kehadiran PT Sonokeling Buana (SB) di kecamatan Tiloan kabupaten Buol, dinilai masyarakat Buol sudah tidak berpihak pada kelestarian hutan. Bahkan PT SB dituding sudah melakukan perambahan hutan berkedok proyek Kelapa Sawit diluar ijin yang diberikan pemerintah pro-pinsi Sulawesi Tengah. Pasal-nya, IPK proyek Kelapa Sawit yang dikelola PT SB seluas 3.018 HA sudah ditengarai ha-nya untuk merambah hutan di kabupaten Berkah sebesar-besarnya tanpa memikirkan kepentingan warga Buol. “PT SB sudah merambah hutan di luar ijin areal yang diberikan pemerintah propinsi,” ungkap Ikbal, salah seorang wara Buol kepada media ini, kemarin (13/2).
Olehnya, atas perambahan hutan yang dikerjakan PT SB urai Ikbal, warga Buol meminta kepada Menteri Kehutanan RI dan Gubernur Longki untuk menghentikan eksploitasi hutan yang dilakukan PT SB di kecamatan Tiloan. Bahkan dari pengamatan warga, pembabatan hutan oleh PT SB terus dilakukan bahkan 600 Sansaw telah disiapkan untuk menebang kayu. Ikbal juga mempertanyakan kerja tim terpadu yang dibentuk Wakil Bupati Buol. Kata Ikbal, kerja tim terpadu tidak maksimal karena perambahan hutan yang dikelola PT SB tidak diawasi penuh bahkan diduga pihak tim terpadu juga melakukan pembiaran.
Semestinya kalau ingin mensejahterakan warga Buol khususnya warga di kecamatan Tiloan, pihak perusahaan PT SB tidak hanya mengejar keuntungan dari hasil penjualan kayu tetapi lebih memilih hasil kayu rambahan itu digunakan untuk membangun rumah warga layak huni yang tidak mampu. “Jangan hanya mengejar keuntungan dan tidak mau memperdulikan kepentingan warga,” urai Ikbal.   
Sementara itu, Kepala Dinas kehutanan Sulteng Elisa Bunga Allo saat dikonfirmasi  tidak bisa memberikan penjelasan secara jelas dan rinci serta tidak menguasai persoalan yang terjadi di PT SB. Elisa hanya memberikan nomor Humas PT SB Husni Kamarudin. Konfirmasi yang diperoleh media ini  melalui Husni di nomor 081354355XXX juga tak mendapat penjelasan rinci. “Maaf yang bertanggungjawab adalah Direktur Utama Syaiful. Saya akan menghubungi media anda kalau saya sudah membahas ini dengan Dirut,” urai Husni.
Namun hingga berita ini naik cetak, konfirmasi yang ditunggu dari Dirut PT SB belum ada. Lebih disayangkan lagi, saat wartawan Nuansa Pos mencoba mengambil gambar di areal PT SB, dihalang-halangi oleh Satpam PT SB. (Aty/Naf)

0 comments:

Post a Comment